Sabtu, 10 September 2011

Trend Musik Korean Pop


Dewasa ini segelintir anak muda indonesia mendadak memuja-muja musik pop korea dan tentu saja berikut para selebritasnya. Bukan hanya itu, beberapa musisi ABG pun berlomba-lomba membuat musik yang “ke-korea-korea’an” meski ujung-ujungnya setelah ditelusuri ternyata musik dan lagunya jiplakan total. Kalaupun ada yang mengaku itu karyanya sendiri, setelah di dengar-dengar lha kok malah lagu itu gak ada unsur koreanya sama sekali meski mereka dengan mati-matian mengatakan karya aslinya itu genre pop korea.

Kalau diamati, sepanjang sejarah tren musik indonesia, musik asia timur yang masuk ke negara Pancasila ini biasanya diawali dari tren film atau komiknya terlebih dahulu. Lihat saja yang terjadi di musik Japan Rock (walau kalau didengar-dengar lagi sebenarnya genre tersebut adalah Japan Pop karena sangat jauh dari kesan Rock). Japan Rock bin Pop tak pernah menjadi tren yang meledak di Indonesia, bahkan bisa jadi tak bisa dimasukkan dalam itungan tren musik karena hanya berputar-putar di komunitas eksklusifnya saja. Fenomena Japan Rock hanya diwakili oleh satu atau dua band saja yang dianggap cukup populer. Ini jelas berbeda dengan tren musik Pop Melayu yang bertahan hampir lima tahun hingga kini, atau musik Rock yang bertahan hampir 10 tahun di era 90-an.

Aroma Korea Pop mulai tercium dari munculnya beberapa artis baru dalam sebuah kelompok vocal dengan gaya costum di-korea-korea-kan. Dilengkapi gerakan dance sederhana dan kemampuan pembagian vocal yang sesungguhnya pas-pasan, beberapa kali mereka menyatakan dirinya menganut aliran korea pop. Hem, seperti yang telah disebutkan diatas, meski mereka mengatakan korea pop, materi lagu yang dibawakan justru jauh dari ciri khas korea pop itu sendiri. Satu-satunya yang mengidentifikasikan hanya gaya bercostum dan gaya dance mereka yang jiplakan.

Tren (dalam bahasa Inggris trend) adalah sesuatu yang sedang “menjamur” atau sedang disukai dan digandrungi oleh orang banyak. Cirinya mudah saja, apabila anda berjalan di tempat – tempat tertentu dan mendengar ada musik yang diputar memiliki kesamaan genre satu tempat dengan tempat yang lain 30: 70 maka musik itulah yang sedang trend saat ini. Musik Asia Timur seperti Japan Rock bin Pop sangat jauh dan tidak pernah mencapai nilai perbandingan ini di Indonesia. So, jika dikatakan Japan Rock adalah musik yang diterima pasar Indonesia jelas tidak bisa diterima akal sehat.

Kenapa hal ini bisa terjadi ?

Menurut amatan, penikmat musik Indonesia memiliki kuping yang sangat ganas. Telinga mereka hanya akrab di dua pilihan > musik yang sudah menjadi akar dibumi sendiri atau musik yang sangat asing sekalian. Musik Asia Timur tidak bisa dimasukkan dalam dua pilihan tersebut karena musik mereka sebenarnya juga serapan dari musik barat. Serba tanggung. Karakter “keserba tanggungan musik” mereka inilah yang membuat telinga penikmat musik Indonesia tidak respek.

So, nampaknya nasib Korea Pop akan bernasib sama dengan Japan Rock bin Pop. Selintas lewat saja berada di Indonesia, setelah itu lenyap. Demikian juga artis-artisnya.

Sumber : elexyoben